Dinkominfo Kota Surabaya Bekali Pegiat KIM Dengan Pelatihan Menulis - Manunggal Media / Jujur, Lugas, Up-date Dan Anti Hoax

Post Top Ad

Dinkominfo Kota Surabaya Bekali Pegiat KIM Dengan Pelatihan Menulis

Share This

Dinkominfo Kota Surabaya Bekali Pegiat KIM Dengan Pelatihan Menulis

Manunggal Media - Pada hari Rabu pagi (8/08/2018), ruangan rapat yang berada di lantai 5 Gedung Pemkot Surabaya mendadak ramai. Hal ini di karenakan adanya kegiatan yang di lakukan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya bersama para pegiat KIM seluruh Kota Surabaya. Kegiatan ini berupa pelatihan bagaimana mengemas tulisan sehinggga menjadi enak untuk di baca.

Atusias para pegiat KIM Kota Surabaya ini sangatlah tinggi. Hal ini terbukti dari penuhnya ruangan rapat yang berkapasitas 50 orang ini. Tercatat ada 37 perwakilan KIM yang hadir untuk mengikuti pelatihan menulis jurnalistik di hari ke-2 ini. Mengingat terbatasnya kapasitas ruangan, pelatihan ini di bagi menjadi 3 hari, yaitu pada tangal 7-9 Agustus 2018.

Dalam pembukaannya, Dra.Sri Puri Surjandari. S.Msi, selaku Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Kota Surabaya, menyampaikan bahwa saat ini sudah banyak anggota KIM Kota Surabaya yang telah memiliki blog. "Banyak anggota KIM yang sudah aktif menulis, maupun yang masih intip-intip untuk mau menulis" ujarnya. Puri mengharapkan dengan adanya pelatihan ini, nantinya akan banyak lagi para pegiat KIM yang mempunyai blog atau web untuk mengangkat potensi-potensi lokal yang ada di daerahnya.

Pelatihan menulis jurnalistik ini di mentori langsung oleh Hadi Santoso yang saat ini aktif menulis sebagai mata pencaharian utamanya. "Menulis awalnya pasti sulit dan sangat menyiksa bagi yang belum terbiasa" ujar mantan wartawan media Surya ini. 

Dalam paparannya Hadi mengupas tuntas, mulai dari apa itu website, blog maupun tata-cara penulisan yang baik dan benar. Hadi juga menyarankan, untuk memulai menulis dengan apa yang kita pahami. "Yang paham kuliner, tulis tentang kuliner..yang paham otomotif tulis tentang otomotif..yang penting memulai untuk membangkitkan semangat menulis dulu" paparnya.

Hadi juga menjelaskan bahwa dengan adanya Media Sosial seperti Facebook, Twiter, Instagram dan lainnya membuat kita tidak sadar menjadi seorang penulis. "Terkadang kita menuliskan pengalaman kita, atau sharing informasi...itu juga bentuk menulis yang sangat sederhana"jelasnya.

Pada sesi diskusi muncul sebuah pertanyaan dari anggota KIM Kali Kedinding yang menanyakan mengenai sungai di kawasannya yang penuh dengan sampah. "Apakah bisa saya menulis tentang kondisi sungai di daerah saya ini...?". Pertanyaan ini langsung di timpali oleh pegiat KIM yang lainnya. " Bisa pak, tulis saja apa adanya tanpa menyudutkan salah satu pihak, karena memang mata Pemkot tidak bisa menjangkau ke semua tempat di Surabaya, justru dari kitalah mereka bisa tahu infonya" timpal Yudha dari KIM manunggal Media. "Lalu link tulisan bapak kirim ke media sapawarga Surabaya, agar sungai tersebut bisa segera di benahi" sambung Yudha.

Pada sesi terakhirnya Hadi yang ternyata juga pernah bergabung di Humas Pemkot Surabaya ini menyampaikan tidak ada ruginya jika kita menulis. Selain untuk meninggalkan jejak digital kita untuk di baca orang lain, kita juga bisa mendapatkan keuntungan financial dari menulis. "Seperti saya yang saat ini menjadi penulis freelance, kerjaan saya habis Subuh buka laptop, antar anak dan buka laptop lagi" jelasnya. (Yanuar Yudha)       

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Pages