Pemkot Surabaya Mulai Sosialisikan Jam Malam Di Warkop Hingga Toko Retail

Pemkot Surabaya Mulai Sosialisikan Jam Malam Di Warkop Hingga Toko Retail

Manunggal Media - Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Surabaya sudah mendekati pelaksanaannya, yaitu pada hari Selasa (28/04/2020). Sejak mulai dikeluarkan adanya Peratiran Wali Kota (Perwali) Surabaya No.16 tahun 2020, sosialisasi kepada masyarakat mulai digencarkan secara masif. Praktis pihak Pemkot Surabaya hanya memiliki waktu selama 3 hari saja untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat luas.

Bentuk sosialisasi dari PSBB ini sangat beragam, mulai dari penyebaran lewat media sosial, media massa hingga terjun langsung ke masyarakat. Terutama kepada mereka yang nantinya akan terdampak secara langsung dari pelaksanaan PSBB ini.

Salah satu kawasan yang juga melakukan sosialisasi mengenai PSBB ini adalah kawasan Kelurahan Rungkut Menanggal Kota Surabaya. Sosialisasi tentang adnya PSBB ini dipimpin langsung oleh Lurah Rungkut Menanggal, Nurul Azizah. Tim Sosialisasi PSBB yang terdiri dari Staff Kelurahan dan didampingi oleh Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) langsung bergerak menyisir tempat-tempat yang ada di lingkungan Rungkut Menanggal Kota Surabaya.

Sosialisasi yang dilakukan pada Hari Minggu (26/04/2020) malam ini dilakukan di jalan Raya Rungkut Menanggal Harapan Kota Surabaya. Di jalan besar ini, Tim Sosialisasi PSBB langsung memasuki beberapa lokasi usaha yang nantinya akan terdampak langsung dari penerapan PSBB. Hal ini dikarenakan berdasarkan aturan yang ada, mereka wajib untuk menutup tempat usahanya maksimal pada pukul 21.00wib.

Di jalan Rungkut Menanggal Harapan ini Tim Sosialisasi PSBB mulai memasuki beberapa lokasi usaha seperti Indomaret, Alfa Mart, Swalayan Sakinah, Warung Kopi STK dan tempat barber shop (potong rambut). Para pedagang makanan ditepi jalan juga tidak luput dari kegiatan Tim Sosialisasi PSBB ini, mulai pedagang nasi goreng, nasi padang hingga pedagang sate juga di berikan himbauan menganai pelaksanaan jam malam PSBB.

Dari jalan Raya Rungkut Menanggal Harapan, Tim Sosialisasi PSBB langsung bergerak ke Jalan Abdul Karim Kota Surabaya. Kawasan jalan ini memang terkenal sebagai kawasan warung kopi (Warkop). Di jalan ini setidaknya ada 10 warkop yang nantinya terkena dampak dari aturan jam malam PSBB.

Mirisnya, di jalan Abdul Karim ini Tim Sosialisasi PSBB masih banyak menemukan warkop yang tidak mematuhi himbauan tentang Physical Distancing/ jaga jarak. Didalam warkop yang ukurannya hanya 5x5 meter, para pengunjung terlihat berdesakan tanpa ada jarak anatar satu dengan lainnya.

Saat melihat warkop yang masuh belum mematuhi anjuran Physical Distancing, M.Kirom selaku Kasie Trantib Kelurahan Rungkut Menanggal langsung memberikan teguran lisan secara tegas. Hal ini sengaja dilakukan agar warkop tersebut mematuhi aturan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah,

Khusus kepada warkop dan pedagang makanan lainnya, Tim Sosialisasi PSBB memberikan informasi khusus, bahwasannya selain mereka harus menutup usahanya pada pukul 21.00wib, mereka tidak boleh menyediakan meja, kursi maupun layanan wifi kepada para pengunjung. Warkop dan pedagang makanan lainnya diminta untuk melayani pembeli secara take away (dibungkus guna dibawa pulang). Jadi tidak ada pengunjung yang makan/minum di tempat.

Lurah Nurul Azizah mengungkapkan kalau kegiatan ini merupakan rangkaian sosialisasi kepada tempat usaha yang ada di kawasan Kelurahan rungkut Menanggal Kota Surabaya. 

"Selain mengingatkan mengenai aturan jam malam, Tim juga menempelkan aturan - aturan PSBB Kota Surabaya di tempat usaha tersebut,"

Lurah Nurul berharap semua masyarakat bisa patuh terhadap aturan PSBB yang telah dikeluarkan oleh pemerintah, yang salah satunya adalah penerapan jam malam pada pukul 21.00wib hingga pukul 04.00wib. 

"Mari kita ber-ikhtiyar bersama agar Kota Surabaya bisa segera bebas dari wabah pandemi COVID-19 ini," Terang Lurah Nurul. (Yanuar Yudha)