Serunya Drama Kolosal Babad Nuswantoro Ditepi Kali Kebonsari Surabaya

Serunya Drama Kolosal Babad Nuswantoro Ditepi Kali Kebonsari Surabaya

Manunggal Media - Salah satu fungsi dari pegiat Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) adalah mengangkat potensi lokal yang ada di wilayahnya masing-masing. Hal inilah yang coba dilakukan oleh para pegiat KIM di bertempat di kawasan Surabaya Selatan. Bekerjasama dengan pihak Kecamatan Jambangan dan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya, Pegiat Informasi korwil Surabaya Selatan menggelar acara yang bertema "Babad Nuswantoro".

Tema Babad Nuswantoro ini sengaja diangkat karena merupakan cerita asal-asul dari Kota Surabaya yang dulunya bernama Ujung Galuh. Cerita Babad Nuswantoro ini dimainkan secara apik oleh siswa dan siswi dari SMPN 36 Surabaya. Lokasi yang dipilih untuk memainkan drama kolosal Babad Nuswantoro ini adalah bantaran Kali Kebonsari yang berada di Kecamatan Jambangan.   

Pemilihan kali Rolag sebagai gelaran acara yang bertema Babad Nuswantoro ini merupakan salah satu usaha warga Jambangan untuk tetap menjaga sungai agar tetap bersih dan cantik. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Camat Jambangan, yaitu Annita Hapsari Oktorina Sesoria, S.STP., bahwa saat ini kesadaran warga stren kali suntuk menjaga ke-elokan kali Rolag sudah tumbuh dengan baik. Sehingga bisa menciptakan kali rolag yang bersih, sehat dan sedap di pandang mata. "Saya sangat gembira dengan adanya acara ini, karena sejalan dengan upaya kita untuk menjaga kebersihan bantaran Kali Kebonsari," Jelas Anita. 

Drama Kolosal Babad Nuswantoro ini berhasil menarik perhatian warga yang ada di sekitar Kali Kebonsari. Sejak Sabtu (16/11/2019) pagi, ratusan masyarakat nampak bersemangat mengikuti drama kolosal yang di awali dengan pengibaran bendera merah putih tersebut.

Setelah pagelaran Babad Nuswantoro ini usai, semua peserta di arak menuju Lapangan Kebonsari dimana KIM Fest-Pertura dilaksanakan. Rombongan peserta yang dipimpin langsung oleh Camat Annita ini terlihat laksana peragawati yang berlenggok-lenggok di iringo oleh alunan musik patrol. 

Setibanya di Lapangan Kebonsari rombongan ini disambut oleh seliruh Pegiat KIM yang sudah siap dengan acara selanjutnya. Acara ini kemudian berlanjut dengan hiburan dari band, tarian jaranan dan tarian flash mob atraktif yang diprakarsai oleh ibu-ibu Kebonsari.  

Dalam pidatonya Kabid IKP Diskominfo Kota Surabaya Puri Suryandari memaparkan bahwa KIM adalah bentukan dari masyarakat dan mengabdi untuk masyarakat juga. "Tugas utama dari KIM adalah mengangkat potensi-potensi lokal yang ada di wilayahnya masing-masing,". 

Dalam kesempatan ini Puri Suryandari juga mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya atas kerjasama yang apik, terutama bagi rekan-rekan KIM di wilayah Selatan ini. (Yanuar Yudha)