Akhirnya.... Pemerintah Meralat Masa Pelarangan Mudik Lebaran 2021
Manunggal Media - Aturan mengenai pelarangan Mudik Lebaran pada tahun 2021 tahun ini sudah fix dan final. Artinya pemerintah benar-benar serius untuk melakukan pelarangan tersebut dan seluruh masyrakat wajib untuk mematuhinya. Hal ini tentunya demi keselamatan bersama agar penularan Virus COVID-19 yang saat ini sudah melandai tidak menjadi naik kembali.
Keseriusan pemerintah ini dapat dilihat dari pemberlakuan penyekatan di sejumlah perbatasan Kabupaten/ Kota dan perbatasan Provinsi. Tidak main-main jumlah seluruh titik penyekatan untuk Provinsi Jawa Timur sendiri saja mencapai 27 titik. Jumlah ini masih ditambah untuk penyekatan di dalam Kabupaten/Kota masing-msing yang jumlahnya bervariasi.
Rupanya pemerintah juga sudah mulai memantau pergerakan masyarakat yang akan melakukan mudik duluan ini. Untuk mengantisipsi hal tersebut, akhirnya pemerintah meralat masa/waktu Pelarangan Mudik Lebaran 2021 tersebut Saking seriusnya pelarangan mudik lebaran ini, ppemerintah meralat waktu pelarangan mudik menjadi HARI INI, ya.. pelarangan mudik ini mulai diberlakukan mulai tanggal 22 April dan akan berakhir pada tanggal 24 Mei 2021 mendatang
Doni Monardo dalam paparannya mengatakan, bahwa tujuan dari addendum surat edaran ini adalah untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan arus pergerakan masyarakat yang berpotensi bisa meningkatkan penularan kasus antar daerah pada waktu sebelum dan sesudah periode peniadaan mudik lebaran diberlakukan.
Boleh saya koment sedikit ungkapan seorang kuli bangunan. Thn lalu di larang mudik di suruh puter balik sedangkan di perantauan bekerja mencari nafkah kluarga pulang di larang di perantauan gga ada tindak lanjutnya hidup sebatang kara gga punya tpat tinggal tidur di pinggir jalan. Hati ini sakit sedih. Kami pulang kampung bukan mudik
ReplyDeletePemerintah kurang kerjaan melarang mudik lebaran.yg korupsi2 itu lo di hukum jng suka menyengsarakan rakyat kecil....ingat dosa kita sama orang tua itu tidak sedikit kita memaafkan setahun sekali itu sdah di ridhoi allah pahala kita dilipat gandakan.doa orang tua kita tu manjur.pa lagi kita yg doakan anak anaknya cucu2nya menantu....maslh virus dan segala penyakit pasrahlah sama allah.sakit hati ini 2 thn ngk bisa memaafkan kedua orang tua kita...
ReplyDeleteApa pemerintah tidak memikirkan nasib2 rakyat kecil yang menunggu arus mudik untuk mengais rezeki contohnya seperti crew bus AKAP/AKDP seperti saya sendiri sebagai crew bus saya sudah merasakan efeknya sangat susah mencari penumpang semenjak sekolah di liburkan tambah lagi nudik di larang. Apa pemerintah tidak memikirkan nasib saya dan crew2 bus yang lain kami sudah sangat kesulitan dan saat di tambah lagi.. jikalau pemerintah memberikan bantuan BLT nyatanya disini banyak yang tidak merasakan seperti saya sendiri jika di sini ada pejabat pemerintah yang membaca komentar saya tolong kami crew2 bus tolong keluarga kami di sini
ReplyDeleteLarang mudik di kasih makan gak di perantauan?????? Lucu emang
ReplyDeleteBisa kita liat trobosan pemerintah skrng2 yg g masuk akal,, waktu pilkada semua zona seolah2 hijau,, pas mudik moment yg di tunggu2 perantau untuk bertemu sanak keluarga malah zona merah..
ReplyDeletekumaha maneh teh? Ilok
Boleh tahan, Tapi saya Alhamdulillah bisa mudik tahun ini
ReplyDeleteAturan2 orang udah pada gila
ReplyDeleteTakut sama penyakit dan mati
Karna takut gk bisa korupsi lagi
Penyakit dan mati sudah punya ketentuan masing2
Semua kehendak YME
Dua tahun ini ga mudik jika pas perjalanan disuruh puter balik...
ReplyDeleteApa cukup lebaran dg cuma video call...???!!!!
Kami itu rakyat kecil yg bekerja diperantauan dan waktu lebaran pling senang klo bisa kumpul dg anak istri ortu...
Haruse pemerintah berfikir sampai segitu..
Saya jg yakin pejabat2 juga mudik tp mereka ga disuruh puter balik..
Hanya sekedar uneg2 dan semoga uneg2(isi hati)saya bisa dibaca oleh bpk presiden...