Siap "Babat Alas" Demi Tingkatkan Ekonomi Keluarga Melalui Program Padat Karya - Manunggal Media / Jujur, Lugas, Up-date Dan Anti Hoax

Post Top Ad

Siap "Babat Alas" Demi Tingkatkan Ekonomi Keluarga Melalui Program Padat Karya

Share This

Siap "Babat Alas" Demi Tingkatkan Ekonomi Keluarga Melalui Program Padat Karya

"Istilahnya, kami ini masih babat alas, jadi masih harus tirakat dulu. Alhamdullilah, meskipun belum seberapa, namun hasilnya bisa menambah pemasukan untuk keluarga,"

 

KIM Manunggal Media - Kota Surabaya merupakan kota terbesar di Indonesia setelah DKI Jakarta. Namun hal ini bukan berarti tingkat kesejahteraan warganya sudah merata. Berdasarkan data yang sampaikan oleh Wakil Wali Kota Surabaya Armudji, jumlah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Kota Surabaya mencapai 1.085.588 jiwa. Jumlah tersebut sama dengan 30% dari jumlah keseluruhan pendiuduk Kota Pahlawan. (data Dinas Sosial per-26 Januari 2022). 


Berdasarkan data tersebut, Pemerintah Kota Surabaya langsung bergerak cepat untuk melakukan intervensi guna menangani warga MBR. Salah satu intervensi yang dilakukan adalah dengan memberikan pelatihan kerja yang berkelanjutan. Pelatihan kerja ini disesuaikan dengan minat warga MBR sendiri. Seusai pelatihan kerja, warga MBR ini langsung diberikan lapangan kerja melalui Rumah Padat Karya.

 

Rumah Padat Karya merupakan unit usaha yang diserahkan kepada warga MBR untuk mengelolanya. Salah satunya berada Jalan Kyai Abdullah No.17, Kelurahan Prapen, Kecamatan Tenggilis Mejoyo. Unit usaha yang menempati halaman belakang Balai RW 04 ini bergerak di bidang Penatu (laundry). Fasilitas yang diberikan kepada warga termasuk lengkap, mulai dari 29 mesin cuci merk Aqua, 10 setrika listrik, 2 tandon air 1100 liter, 15 rak besi lima tingkat dan 50 paket sabun cuci termasuk parfum laundry sebagai modal awal. Sedangkan luas ruangannya sebesar 4 x 10 meter persegi.

 

Indah Purwaningsih, S.Sos., M.SI, selaku Kasie Kesra Kecamatan Tenggilis Mejoyo mengungkapkan, bahwa Rumah Padat Karya ini merupakan gagasan dari Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang diresmikan pada bulan Juni 2022.. Sedangkan dirinya bersama Camat Tenggilis Mejoyo diberikan tugas khusus untuk mencari pelanggan. Sampai saat ini sudah ada Hotel Zeist dan Hotel Amarist yang mempercayakan handuk, keset dan sarung bantal guling untuk di cuci di Rumah Padat Karya Prapen. 

 

Pada awalnya, ada 29  orang warga MBR yang mengelola Rumah Padat Karya Prapen. Namun, seiring perjalanan waktu, rupanya banyak diantara mereka yang mengundurkan diri. Selain karena kesibukan mengurus rumah tangga, minimnya pendapatan yang diperoleh pada bulan pertama juga menjadi penyebabnya. Hingga saat ini praktis hanya tersisa 5 orang saja yang masih bertahan.


Nurbaya, salah satu warga MBR yang masih bertahan, menyatakan bahwa diriya bersama lima rekannya masih percaya jika unit usaha laundry yang dikelolanya ini akan bisa berkembang. Meskipun hasil awal yang diterima masih minim, namun pada bulan kedua mengalami kenaikan karena jumlah laundry dari warga sekitar juga mulai meningkat. 

"Istilahnya, kami ini masih babat alas, jadi harus tirakat dulu. Alhamdullilah, meskipun belum seberapa, namun hasilnya bisa menambah pemasukan untuk keluarga," terang Nurbaya. "Apalagi hasil pekerjaan suami sebagai buruh pabrik juga sempat berkurang karena pandemi Covid-19. Namanya jadi pengusaha, tentunya dari kecil dulu, gak mungkin ujug-ujug langsung besar," sambungnya.

 

Wanita berusia 38 tahun ini mengaku cukup bersyukur dirinya bisa mengelola 29 unit mesin cuci ini. Karena belum tentu semua orang bisa mendapatkan fasilitas tersebut. Ada harapan khusus yang ingin dicapainya di Rumah Padat Karya ini, selain bisa mengangkat perekonomian keluarga, dirinya juga ingin membuka usaha laundry pribadi.   

 

Kendala yang saat ini dihadapi oleh Nurbaya adalah belum adanya mesin pengering. Untuk mengeringkan handuk hotel, dirinya rela mengantarkan ke tempat pengering dengan menggunakan motor yang diberi tas angkut pada bagian belakangnya. Begitu juga dengan laundry hotel yang harus diantar jemput setiap harinya.


Asisten Manager Hotel Amarist, Siska Lovina  mengutarakan, bahwa pihaknya merasa puas dengan hasil laundry yang dikerjakan oleh Nurbaya dan rekan-rekannya. Selain cukup bersih, cucian milik Hotel Amarist ditempatkan pada mesin cuci khusus yang tidak tercampur dengan cucian lainnya. Kedepannya, pihaknya akan menambah lagi jumlah laundry yang diserahkan ke Rumah Padat Karya Prapen. 

" Bisa jadi semua laundry Hotel Amarist akan kami percayakan ke Rumah Padat Karya Prapen, karena hasilnya memang bagus dan harganya bisa bersaig dengan laundry yang lain," terang Siska (yyan)

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Pages