Kota Surabaya Waspada Serangan Tikus - Manunggal Media / Jujur, Lugas, Up-date Dan Anti Hoax

Post Top Ad

Kota Surabaya Waspada Serangan Tikus

Share This

Kota Surabaya Waspada Serangan Tikus

Manunggal - Kota Surabaya Waspada Serangan Tikus - Hari Sabtu (18/11/2017) Kota Surabaya di gegerkan oleh adanya penyakit aneh yang menyerang warganya. Satu keluarga yang terdiri dari 5 anggota keluarga terserang oleh penyakit misterius. Penyakit ini, menyerang Sukatono (49 tahun) yang merupakan kepala keluarga dari keluarga ini. Gejala yang di alami oleh mereka adalah kulit menguning dan Badan lemas, hingga tidak bisa bergerak. Kalau makan selalu merasa mual dan muntah. 

Sukatono kemudian langsung mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Wiyung Sejahtera Kota Surabaya. Namun setelah beberapa waktu di rawat, Sukatono akhirnya meninggal dunia. Namun yang memprihatinkan, rupanya sang istri yang bernama Suparmi juga mengalami gejala yang sama dengan suaminya. Mendengar hal ini, ketua RT 10/RW03 Kecamatan Wiyung (Sigit Nurcahyanto)  langsung melaporkan kejadian ini kepada Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Pelaporan ini di karenakan sigit khawatir kalau penyakit ini menular ke warga yang lain. 

Menurut dokter yang merawat Sukatono dan Suparmi, kemudian diketahui bahwa pasangan ini menderita penyakit yang di akibatkan oleh virus atau bakteri. Dokter juga menerangkan bahwa virus dan bakteri ini di tularkan oleh binatang seperti tikus. Bila sudah ada gejala seperti menguning, lemas dan selalu muntah, harus segera di bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.

Penyakit yang di sebabkan oleh tikus ini di kenal dengan nama Leptospirosis. Penyakit ini timbul apabila kita mengalami kontak dengan binatang yang berjenis berdarah panas. Dalam hal ini, kalau di perkotaan yang paling sering adalah kontak dengan tikus. Meskipun bukan kontak secara langsung dengan binatangnya, kencing tikus ini adalah penyebab utama dari penyebaran penyakit Leptospirosis ini. Nama bakteri dari kencing tikus yang menjangkiti manusia ini adalah Leptospira sp. 

Penyebaran dari bakteri Leptospira sp ini bisa melalui tempat sampah yang terbuka dan biasanya sampahnya berceceran. Hal inilah yang mengundang tikus datang ke tempat sampah. Selain itu genangan air atau banjir bisa menjadi penyebaran bakteri Leptospira yang sangat sempurna. Apalagi saat ini Kota Surabaya sudah memasuki musim penghujan. Di mana akan banyak terjadi genangan di tempat-tempat tertentu. 

Menurut ilmu Kedokteran, gejala dari Leptospirosis adalah sebagai berikut :

  1. Demam tinggi
  2. Batuk
  3. Sering mual dan muntah
  4. Nyeri pada otot di daerah punggung dan betis
  5. Biasanya muncul bercak kemerahan pada kulit atau mata
  6. Kulit dan mata menguning, seperti terkena penyakit kuning
  7. Kalau sudah parah, biasanya akan mengalamu kencing berdarah
Ada beberapa cara agar kita bisa terhindar dari penyakit Leptospirosis ini, yaitu :


  1. Selalu buang sampah pada tempatnya
  2. Usahakan mempunyai tempat sampah yang tertutup agar tidak mudah di masuki oleh tikus 
  3. Bila mempunyai tempat penampungan air, selalu tutup dengan rapat dan kuraslah secara berkala
  4. Apabila akan membersihkan sampah atau genangan air. Usahakan memakai sepatu boot dan sarung tangan yang terbuat dari karet
  5. Biasakan mencuci tangan dengan menggunakan sabun sebelum beraktifitas, terutama sebelum makan. 

 Agar wabah dari penyakit Leptospirosis ini tidak menyebar, saat ini Pemerintah Kota Surabaya mulai melakukan tindakan. Tindakan tersebut berupa perbaikan di rumah kediaman Sukatono ini. Hal ini di karenakan rumah beliau sangat kotor dan banyak sekali sarang tikus. Bahkan bau kencing tikus sangat terasa ketika memasuki rumah tersebut. 

Petugas dari Linmas yang di terjunkan oleh Satpol PP Kota Surabaya juga telah memasang perangkap tikus. Hasilnya, dalam sehari saja 5 tikus langsung masuk ke perangkap. Saat ini rumah dalam tahap perbaikan dengan pemberian keramik pada lantai dan pembenahan pada atap. KOndisi ketiga anak Sukaono ini juga dalam pantauan dinas kesehatan Kota Surabaya. Hal ini mutlak di lakukan untuk menjaga mereka tertular oleh bakteri Leptospirosis ini.(Yanuar Yudha) 

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Pages