Di Target 3 Hari, Lurah Rungkut Menanggal Blusukan Kerumah Warga Untuk Verifikasi Data

Di Target 3 Hari, Lurah Rungkut Menanggal Blusukan Kerumah Warga Untuk Verifikasi Data

 

Kabar Surabaya - Setiap Kabupaten/Kota di Indonesia ini selalu memiliki data kependudukan yang menjadi dasar untuk membangun wilayahnya. Data kependudukan ini memiliki peran yang sangat vital untuk memberikan pelayanan terhadap warganya. Oleh karena itu, semua data yng dimiliki oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah ini haruslah sama dan update.

 

Namun hal tersebut rupanya masih belum bisa terkondisikan dengan baik. Hal ini bisa terlihat pada serangan awal Virus COVID-19 setahun yang lalu. Pada saat itu masih sering terjadi kerancuan mengenai data bagi masyarakat miskin yang berhak menerima bantuan sosial, baik berupa sembako maupun uang tunai.  

Kerancuan data ini berkibat sangat fatal, yaitu tidak tepatnya sasaran dalam pembagian bantuan tersebut. Karena banyak diantara mereka yang mendapatkan bantuan adalah mereka yang mampu. Sebaliknya, banyak warga yang tidak mampu malah tidak mendapatkan bantuan. Hal inilah yang mengakibatkan banyak warga yang akhirnya melayangkan protes ke Pemerintah Kota.

 

Kerancuan data ini diduga karena perbedaan data antara Badan Pusat Statistik, Kementrian Sosial, Dinas Sosial Provinsi dan Kabupten/Kota. Ketidak-sinkronan data inilah yang diduga membuat kesimpang-siuran di masyarakat.

 

Oleh karena itu, agar silang sengkarut data ini terselesaikan dengan baik, maka Walikota Surabaya Eri Cahyadi memerintahkan Kecamatan dan Kelurahan untuk turun sendiri kelapangan. Tidak itu saja, Walikota Eri juga memberikan target hanya 3 hari untuk menuntaskan verifikasi data seluruh warga Kota Surabaya.

 

Dengan target yang hanya 3 hari tersebut, akhirnya membuat seluruh petugas Kelurahan termasuk Lurah untuk turun sendiri ke rumah warga guna melakukan verifikasi data. Hal ini seperti yang dilakukan oleh Nurul Azizah, Lurah Rungkut Menanggal Kota Surabaya yang juga turut melakukan verifikasi kepada warganya.

 

Verifikasi ini dilakukan pada hari Jum'at, Sabtu dan Minggu mulai pagi hingga malam hari. Pada hari Senin, semua data yang ada telah terverifikasi dengan baik dan disetorkan kepada Walikota untuk ditindaklanjuti. Harapannya dengan verifiksi data ini, tidak lagi terjadi kesimpang siuran penerima manfaat di masyarakat. (yyan)