Percepatan Vaksin Surabaya, Jangan malah Bikin Kerumunan
Manunggal Media - Pada siaran pidato melalui kanal youtubenya, Presiden Joko Widodo telah mengemukakan bahwa salah satu pilar penting untuk menangani Virus Covid-19 ini adalah dengan melakukan percepatan vaksinasi. Hal ini disampaikan oleh orang nomor satu di Indonesia pada saat mengumumkan bahwa PPKM akan diperpanjang lagi hingga tanggal 9 Agustus 2021 mendatang.
Oleh karena itu, saat ini diberbagai Kabupaten/Kota, semua pemimpin daerahnya berupaya untuk melakukan banyak penyuntikan vaksin Covid-19 kepada warganya. Hal ini juga dilakukan oleh Pemerintah Kota, Mulai beberapa bulam yang lalu, semua Puskesmas yang ada di Kota Pahlawan ini telah melakukan penyuntikan vaksin secara masif.
Uniknya semua institusi ini memiliki jadwal sendiri-sendiri yang kemudian di sebarkan melalui media massa. Kondisi inilah yang akhirya membuat masyarakat menjadi seperti kebingungan. Mereka harus menuju ke lokasi vaksin yang terkadang sangat jauh dari kediamannya. Parahnya, ketika sampai disana belum tentu mereka bisa mendapatkan vaksin, karena quota yang terbatas.
Untuk memudahkan masyarakat, ada juga beberapa institusi yang melakukan pendaftaran secara online. Namun, saking tingginya animo masyarakat, baru dibuka beberapa jam saja, terkadang pendaftaran sudah ditutup karena quota juga sudah habis.
Pemerintah Kota Surabaya sebagai tuan rumah, tentunya memiliki stok vaksin paling banyak. Selain melakukan vaksinasi di Puskesmas, rupanya Pemkot Surabaya melalui Dinas Kesehatan juga melakuan percepatan vaksinasi secara massal. Percepatan vaksinasi ini diberikan nama Serbuan Vaksin.
Konsep dari serbuan vaksinasi yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya ini adalah mengumpulkan banyak warga Kota Surabaya yang belum ter-vaksinasi di suatu lokasi yang dianggap cukup memadai. Di lokasi tersebut telah disiapkan ratusan tenaga medis untuk melakukan penyuntikan vaksin. Harapannya, dalam waktu yang singkat sebagian besar masyarakat Kota Surabaya bisa tervaksin.
Namun, rupanya kondisi ini malah berpotensi menimbulkan permasalahan yang baru. Hal ini dikarenakan dengan adanya ribuan orang berkumpul dalam satu lokasi tentu potensi yang terjadi adalah kerumunan. Dan hal ini terbukti, selama beberapa hari pelaksanaan percepatan vaksinasi di Stadion Sepak Bola Gelora 10 November, terjadi penumpukan massa yang luar biasa. Bahkan suasana "dempet-dempetannya" cukup viral dimedia sosial.
Sebenarnya, jika ada link pendaftaran online maka kerumunan warga ini bisa dihindari. Sebab, sebelumnya, masyarakat akan diberikan jadwal kedatangan. nantinya, mereka akan mendapatkan kepastian memperoleh vaksin pada waktu yang telah ditentukan. Tentunya, waktunya sudah diatur sehingga tidak akan menimbulkan kerumunan.
Namun akan lebih baik lagi apabila pelaksanaan vaksinasi ini hanya diserahkan kepada satu institusi saja. Alih-alih disebar ke berbagai institusi, lebih baik distribusi vaksin dilakukan oleh Dinas Kesehatan saja yang memang paling kompeten dalam hal ini.
Untuk pelaksanaam vaksinsi, bisa dilakukan melalui tiap-tiap Kelurahan dengan jadwal yang telah ditentukan. Hal ini tentunya memudahkan pendataan dan masyarakat akan sangat dimudahkan. Mereka tidak perlu pergi terlalu jauh dari rumah masing-masing untuk mendapatkan vaksin. Kondisi ini tentunya juga bisa menampilkan kesan bahwa pemerintah benar-benar melayani masyarakat. karena petugas akan mendatangi ke mesyarakat bukan malah sebaliknya.
Jika masyarakat tidak memiliki kendaraan, tentu sngat menyusahkan. Harus ganti berapa kali angkutan umum. Belum lagi resiko yang ada di Jalan raya. Namun kenyataannya hal ini seperti terulang lagi saat Pemkot Surabaya melaksanakan Percepatan Vaksinasi.
No comments:
Post a Comment