Kader Kesehatan Surabaya Keluhkan Aplikasi "Sayang Warga" Sulit Diakses
Manunggal Media - Pemerintah Kota Surabaya selaku pemangku kebijakan selalu dituntut untuk dapat mengetahui secara riil bagaimana kondisi warga yang dipimpinnya. Padahal sebagai kota terbesar kedua setelah Jakarta, Kota Pahlawan ini juga memiliki jumlah penduduk yang besar pula. Tentunya bukan hal yang mudah untuk memahami kondisi dari semua warga yang ada di seluruh pelosok Kota Surabaya.
Sejatinya Pemkot Surabaya memiliki banyak perangkat guna memonitor kondisi warga Kota Surabaya. Mulai dari Camat, Lurah, RW bahkan RT. Namun hal tersebut dirasa masih belum cukup. Oleh karena itu saat ini Kota Surabaya juga merasa perlu untuk melibatkan banyak kadernya agar bisa mendapatkan data secara utuh dan riil mengenai kondisi yang ada dilapangan.
Tidak main-main, jumlah kader yang dilibatkan untuk melakukan pendataan masyarakat ini mencapai 28.848 orang. Mereka terdiri dari Kader Kesehatan, termasuk diddalamnya ada juga Kader Bumantik, kader Posyandu dan juga Kader Informasi (KIM). Tugas kader ini sangatlah penting dan mulia, Karena mereka harus bekerja dengan cepat dan cekatan. Apalagi mereka juga mendapatkan tenggat waktu hanya sampai tanggal 29 Januari 2022 guna mengumpulkan semua data yang diperlukan
Dari data yang terkumpul inilah nantinya Pemkot Surabaya bisa memperoleh gambaran secara riil dan utuh bagaimana kondisi masyarakat di Kota Pahlawan ini. Seperti jumlah keluarga, apakah ada anggota keluarga yang sakit, apakah ada yang menderita stunting atau gizi buruk serta bagaimana kondisi ekonominya. Sehingga, nantinya akan bisa dilakukan intervensi yang tepat sasaran
Dalam melaksanakan tugasnya, para kaderr kesehatan ini dibekali dengan aplikasi milik Pemkot Surabaya yang paling baru, yaitu Aplikasi Sayang Warga (Sistem Layanan Pendampingan dan Perlindungan Warga Kota Surabaya). Aplikasi tersebut dapat diakses melalui laman https://sayangwarga.surabaya.go.id/sayangwarga. Setiap kader yang melakukan pendataan akan mendapatkan login dan password untuk bisa mengakses laman tersebut.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, beberapa kader ada yang terpaksa menggunakan lembaran kertas. Nantinya lembaran kertas itulah yang akan dikumpulkan ke Kelurahan masing-masing. Dalam hal ini para kader sangat berharap agar Aplikasi Sayang Warga bisa diakses dengan mudah, baik melalui Computer maupun di gawai para kader.
Hal ini seperti yang dikeluhkan oleh salah satu kader yang ada disalah satu Kelurahan Surabaya Timur. "Harusnya aplikasi Sayang Warga tersebut diuji cobakan dulu di satu Kelurahan, nanti dilihat bagaimana kinerjanya maupun kendala-kendala yang muncul, setelah semua lancar baru bisa diterapkan untuk semuaya," keluhnya. "Kalau seperti ini kan kita yang ada dilapangan menjadi kerepotan,".
Dalam kesempatan ini Manunggal Media ingin mengucapkan apresiasi setinggi-tinggunya kepada para kader Kesehatan yang bertugas mengumpulkan data ini. Dedikasi tinggi mereka tunjukkan dengan nenasuki satu persatu rumah warga. Lembar pendataan yang mencapai delapan lembar, mereka isi satu persatu dengan cermat. Bahkan untuk biaya transportasi dan kuota internet mereka harus mengusahakan secara mandiri. Semoga keluhan mengenai akses ke website "Sayang warga" ini bisa segera ditangani sehingga bisa sedikit memudahkan kerja mereka yang sangat penting bagi kemajuan Kota Surabaya.(yyan)
No comments:
Post a Comment