Satukan Semangat Dalam Lomba Panjat Debog Pisang - Manunggal Media / Jujur, Lugas, Up-date Dan Anti Hoax

Post Top Ad

Satukan Semangat Dalam Lomba Panjat Debog Pisang

Share This
Manunggal Media – Bulan Agustus adalah bulan yang sangat identik dengan aneka macam perlombaan. Mulai lomba untuk anak-anak hingga lomba bagi orang dewasa pasti akan selalu ramai untuk diikuti. Salah satu wilayah yang juga ikut menyelenggarakan perlombaan dibulan Agustus ini adalah Kampung Rungkut Mananggal RT 05/RW 02 Kota Surabaya.

Kawasan Kampung Rungkut Menanggal RT 05 ini memiliki satu lomba unik yang selalu digelar setiap bulan Agustus. Nama dari lomba ini adalah lomba panjat pohon pisang. Warga Rungkut Menanggal biasa menyebutnya dengan lomba “Panjat Debog”. Debog sendiri, adalah nama lain (bahasa Jawa) dari batang pohon pisang.

Warga di kawasan Rungkut Menanggal ini memang sangat beragam, mulai dari profesi, agama maupun pendidikannya. Namun semua keberagaman itu tidak membuat kampung ini kehilangan sifat kompaknya. “Kalau sudah menyangkut lomba Panjat Debog, warga disini langsung kompak dan bersemangat,” jelas Amirul Mukminin selaku Ketua RT 05.

Lomba Panjat Debog ini selalu menjadi lomba pamungkas yang dinanti-nantikan oleh warga Rungkut Menanggal. Selain hadiahnya yang cukup besar, perlombaan ini juga menghadirkan keseruan tersendiri.  “Mungkin ini satu-satunya lomba unik yang ada di Kota Surabaya,” tutur Amirul yang menjadi pelopor dari lomba Panjat Debog ini. Pada tahun ini Lomba Panjat Debog dilaksanakan pada hari Minggu 25 Agustus 2019.

Amirul Mukmini, Ketua RT 05 RW 02 Rungkut Menanggal
Menurut Amirul, lomba Panjat Debog ini sudah dimainkan oleh warga sejak tahun 2005, pada waktu beliau masih belum di angkat menjadi Ketua RT. Lomba Panjat Debog ini sebenarnya terinspirasi dari lomba panjat pinang yang selalu dimainkan pada saat perayaan hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Namun karena di Kota Surabaya sangat sulit mencari batang pohon pinang, akhirnya Amirul menggantinya dengan batang pohon pisang. “Kalaupun ada yang jual, batang pohon pinang itu harganya mahal, padahal hanya dipakai sekali saja,” ujarnya.



Batang pohon pisang yang digunakan dalam lomba Panjat Debog ini adalah jenis pisang kepok yang memiliki panjang 4 meter dengan diameter minimal 50 sentimeter. Panjang dan lebar tersebut adalah syarat minimal yang dibutuhkan agar batang pohon pisang tidak patah atau rusak pada saat akan dipanjat.

Untuk mendapatkan batang pisang yang dibutuhkan, Amirul tidak perlu kesulitan. Batang pohon pisang kepok ini banyak tumbuh ditepi sungai yang terletak di Jalan Abdul Karim Rungkut Menanggal. Pria berusia 43 tahun ini bahkan bisa mendapatkannya secara gratis dari salah satu warganya yang memiliki pohon pisang tersebut. “Orangnya tidak mau kalau batang pisangnya saya beli, saya hanya disuruh bawa saja,” ujarnya sambil tertawa.

Kekompakan warga Rungkut Menanggal juga sangat tampak pada saat mengangkut batang pisang dari tepi sungai hingga sampai ke lokasi perlombaan. Karena jalur yang dilalui tidak memungkinkan untuk dilewati oleh kendaraan, maka batang pisang ini harus di bawa dengan cara manual, alias di angkut dengan tenaga manusia. Menurut pria kelahiran Krian ini, dibutuhkan minimal sepuluh orang untuk mengangkutnya. "Saking beratnya itu mas, " tuturnya kepada Manunggal Media. 

Proses pemasangan batang pohon pisang untuk lomba Panjat Debog ini tidak terlalu rumit. Batang pisang ini ditanam dengan kedalaman 30 sentimeter dibawah tanah. Sedangkan pada bagian atas batang pisang dipasangkan palang kayu, yang kemudian diikatkan erat ke 4 penjuru. Hal inilah yang akhirnya membuat batang pisang menjadi sangat kuat, meskipun dipanjat oleh empat orang sekaligus. Kemudian pada permukaan paving, diberikan alas karet dari limbah sandal. Hal ini untuk untuk menjaga, agar tubuh para pemain tidak lecet saat melorot dari batang pohon pisang.


Pada ujung batang pohon pisang ini digantungkan puluhan kantong kresek berwarna hitam yang isinya adalah uang tunai. Uang tunai ini beragam jumlahnya mulai dari 10 ribu, 20 ribu, 30 ribu, 40 puluh ribu hingga 50 ribu. Tiap regu yang berhasil memanjat sampai ke atas, hanya diperbolehkan mengambil empat kantong kresek saja, tanpa mengetahui berapa isi uang yang ada didalamnya. Total hadiah uang tunai yang tergantung diatas tersebut sebesar Rp1.500.000,00.

Bagi Amirul, Lomba Panjat Debog ini benar-benar cara yang tepat untuk menunjukkan rasa bersatu dalam perbedaan di lingkungannya. Hal ini karena warga yang ingin ikut serta dalam lomba Panjat Debog, haruslah membentuk kelompok yang terdiri dari empat orang. Keempat orang ini haruslah bahu-membahu untuk memanjat batang pohon pisang yang telah di lumuri oleh sabun cuci piring.

Kerjasama antar kelompok dalam menggapai hadiah berupa uang tunai memang luar biasa. Sinar matahari yang sudah mulai terasa terik, tidak mereka hiraukan. Walaupun sudah jatuh bertindihan, para peserta lomba ini tetap kompak dan masih penuh dengan gelak tawa. Wajah-wajah tegang tampak berubah menjadi ceria, ketika orang yang berada dipaling atas mulai bisa meraih kantong kresek berwarna hitam.  

Semangat dari Lomba Panjat Debog ini benar-benar membuat warga Rungkut Menanggal terlihat  kompak dan bersatu. Dukungan dari warga yang menonton juga tidak kalah hebohnya. Sorak-sorai yang terdengar dari para penonton, benar-benar membuat lomba Panjat Debog ini menjadi lomba paling fenomenal dan layak untuk dinantikan pada tahun-tahun berikutnya. (Erik Maulana)

#keberagamanmasyarakat
#unityindiversity
#bersatudalamperbedaan 

3 comments:

  1. Thanks for share, kunjungi juga http://bit.ly/2ly5A14

    ReplyDelete
  2. numpang promo ya gan
    kami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami
    ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*

    ReplyDelete

Post Bottom Ad

Pages