Walikota Surabaya Panen Cabai Di Kedung Baruk
Manunggal - Walikota Surabaya Panen Cabai Di Kedung Baruk - Teriknya mentari pagi rupanya tidak membuat warga yang ada di Kelurahan Kedung Baruk ini untuk melakukan panen perdana tanaman cabai. Lokasi panen perdana cabai ini terletak persis di samping Pos Keamanan (Pos Satpam) yang kebetulan terdapat lokasi lahan kosong di sampingnya. Panen perdana cabai ini di hadiri langsung oleh Lurah Rungkut bersama jajarannya. Tidak ketinggalan para pegiat Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kecamatan Rungkut, Muspika Kecamatan Rungkut, Camat Rungkut Drs. H.M Syafik,MSi, Danramil Kecamatan Rungkut, Mayor Inf Supriyo Triwahono, Kapolsek Kecamatan Rungkut, Kompol Esti Setija Oetami,SH, Para Lurah se-kecamatan Rungkut, LPMK sekecamatan Rungkut, Ketua RW dan RT Kedung Baruk serta masyarakat sekitar.
Dalam kesempatan ini juga di hadirkan stand dari Dinas pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Surabaya yang menyediakan bibit tanaman untuk warga secara gratis.
Cabai yang di tanam dengan sistim urban farming ini merupakan rangkaian dari Program Surabaya Pedas yang pada bulan April lalu di canangkan oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini. Melalui program ini di harapkan para warga Kota Surabaya bisa melakukan penanaman bibit cabai sendiri di rumah masing-masing. Hal ini mengingat cabai yang pada saat itu harganya meroket tajam. Dalam program Surabaya Pedas ini setiap kelurahan yang ada di Kota Surabaya di berikan ratusan bibit cabai untuk kemudian di tanam sendiri.
Kelurahan Kedung Baruk pada saat itu mendapatkan jatah sebanyak 350 bibit cabai. Oleh koordinator warga, bibit-bibit ini kemudian di tanam di beberapa tempat, salah satunya di tempatkan di samping pos keamanan ini. Setelah beberapa bulan di tanam, bibit cabai ini ternyata bisa tumbuh dengan subur. "Hal ini berkat kerjasama dari masyarakat Kedung Brauk mas"tutur Rahmat salah satu warga. "Kami setiap hari selalu bergantian untuk menyiramnya, jadi ada jadwal piket" sambungnya.
Tepat pukul 09.00wib kemudian Walikota Surabaya, datang dan langsung di sambut antusias oleh warga Kedung Baruk. Dalam pidato singkatnya Tri Rismaharini sangat senang bisa berada di Kelurahan Kedung Baruk ini. Risma juga menyatakan keheranannya mengapa harga cabai ini bisa mahal, padahal cabai bisa tumbuh di mana saja. "Wong cabai itu di tanam di kaleng bekas saja bisa tumbuk kok, hanya kita saja yang terkadang malas untuk menanamnya" tuturnya.
Risma juga menjelaskan bahwa Kota Surabaya saat ini telah menjadi pemasok sayuran berupa selada keriting dan selada ungu untuk Supermarket Hoky Surabaya. "Jangan di kira yang di supermarket Hoky itu, sayuran import, iku ngono teko Suroboyo dewe" jelasnya sambil tertawa kecil.
Dalam kesempatan ini Risma juga menjelaskan mengenai beberapa penyakit yang sering di deritanya, namun bisa sembuh karena melakukan kegiatan berkebun di depan Balai Kota Surabaya. "Sakit sinus saya bisa hilang, karena hidung saya selalu saya arahkan ke sinar matahari setiap pagi hari, ini saya lakukan sambil menyirami bunga anggrek" terangnya. Risma juga berpesan agar para masyarakat, terutama yang sudah seusia dirinya agar tetap berolahraga, "Olahraga gak usah yang berat-berat, cukup sisram-siram tanaman, namun di lakukan secara rutin akan membuat kita sehat sepanjang hari" pesan Risma.
Risma juga spontan menyatakan kegembiraannya ketika mulai memanen cabai. "Wah cabainya nyempluk-nyempluk yo"ungkap Risma. Dalam kesempatan ini Risma juga memberikan penghargaan dan piala kepada Kecamatan rungkut sebagai pemenang juara 1 dalam program Surabaya Pedas ini. Setelah penyerahan penghargaan Risma berharap kapada semua warga Kelurahan Kedung Baruk agar tetap terus melanjutkan program urban farming ini. (Yanuar Yudha)
What a great online source of information about this topic. you have done great work.
ReplyDeleteดูบà¸à¸¥à¸ªà¸”
ผลบà¸à¸¥à¹€à¸¡ื่à¸à¸„ืน
ผลบà¸à¸¥à¸ªà¸”