Peran Command Center 112 Setelah Tiga Tahun Terbentuk
Manunggal Media - Sejak tahun 2016, Kota Surabaya sudah memiliki sebuah posko yang menangani hal-hal yang sifatnya kedaruratan. Posko ini berada di Gedung Siola Kota Surabaya. Bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan yang sifatnya darurat, bisa menghubungi posko ini hanya dengan menekan 3 digit nomor, yaitu 112.
Pada hari Sabtu pagi (6/04/2019), bertempat di Gedung Pemkot Surabaya, Dinas Komunikasi dan Informasi (Dinkominfo) Surabaya mengundang seluruh anggota Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kota Surabaya. Sebanyak 150-an anggota KIM hadir dalam pertemuan yang di laksanakan di Ruang Sawunggaling ini.
Agenda pertemuan kali ini adalah untuk menyampaikan aspirasi masyarakat yang di telah di himpun oleh para pegiat KIM Kota Surabaya guna di sampaikan ke Pemerintah Kota. Pada hari Sabtu tersebut ada 2 dinas yang di hadirkan oleh Dinkominfo, yaitu Command Center 112 dan Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Kota Surabaya.
Acara yang di moderatori oleh Nurul Ratna Sari, S.IP, M. Comms (dosen komunikasi UNAIR) ini berlangsung cukup menarik. Dalam paparannya, Yusuf Masruh selaku Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik, Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPB Linmas Kota Surabaya, mengungkapkan bahwa saat ini masyarakat sudah mulai paham akan peran dari Posko Command Center 112 ini. "Telpon di ruangan Command Center 112 ini hampir tidak pernah berhenti berbunyi, hal ini menandakan masyarakat sudah merasakan manfaat dari kinerja Command Center 112" terang Yusuf.
Dalam kesempatan ini banyak anggota KIM Kota Surabaya yang menanyakan tentang sulitnya meng-akses nomor 112. Menanggapi hal tersebut Yusuf mengutarakan saat ini di Posko Command Center 112 sudah ada 17 line telepon dan setiap line ada operatornya sendiri. "Namun ada kalanya panggilan tersebut harus antri, bahka dalam sehari pernah ada antrian sekitar 500 panggolan" terang Yusuf.
Menanggapi kasus tdi atas, salah satu saran yang di berikan oleh Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik, Sri Puri Surjandari adalah, masyarakat agar menggunakan HP pada saat menghubungi nomor 112. "karena HP biasanya lebih cepat masuk daripada telepon rumah (Telkom)" terangnya.
Yusuf Masruh juga mengingatkan agar masyarakat jangan sampai melakukan panggilan "Palsu". Karena sering terjadi kasus-kasus telepon yang ketika diangkat ternyata bukan panggilan kedaruratan, misalnya ketika di angkat yang ada malah suara musik dangdut, ada suara orang mengaji, ada juga tanpa suara sekalipun. Yang paling parah bahkan ada yang melaporkan kebakaran, ternyata ketika di datangi, lokasi tersebut tidak ada kejadian kebakaran.
Selain itu Yusuf juga meminta agar masyarakat benar-benar memilah mana kejadian yang sifatnya darurat, karena pernah ada kasus masyarakat yang kunci motornya tercebur ke selokan lapor ke 112. Mau tidak mau petugas juga harus menindaklanjuti dan memberikan pertolongan.
Ketika acara akan usai, Manunggal Media mencoba bertanya mengenai progres perkembangan tentang Pak Untung yang beberapa bulan yang lalu tenggelam di Sungai Jagir. "Kami sudah mengerahkan segala kemampauan, namun sampi detik ini beliau masih belum bisa di temukan" Jelas Yusuf.
Yusuf juga memaparkan mengenai keterlibatannya dalam proses evakuasi Faiqus Syamsi (17), siswa SMKN 5 Surabaya yang hilang selama 3 bulan di Gunung Arjuno. Kami fasilitasi penjemputan dari Tretes hingga sampai ke pemakaman. Yusuf juga menuturkan, bahwa ada sedikit keanehan pada lokasi penemuan korban. Sebenarnya lokasi penemuan korban ini termasuk lokasi yang biasa di lewati oleh pendaku-pendaki lainnya. "Bukan lokasi yang bisa di bilang angker atau tersembunyi, namun lokasi yang biasa di lewati" jelasnya. "Relawan pencari, juga sering melewati jalur tersebut, namun entah mengapa kok baru bisa di temukan setelah korban menjadi tulang-belulang" sambungnya. (Suwardi Ros)
numpang promo ya gan
ReplyDeletekami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami
ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*